Resume
PBO
FIT FOR FUTURE: A SHARNG OF EXPERIENCE
Pembicara: Ahmadsyah Alghozi Nugroho
(Holly Ghozi)
Pada
kesempatan pertemuan pertama Mata Kuliah Pemrograman Berbasis Objek (PBO)
dimulai dengan diadakannya Kuliah Tamu yang diselenggarakan pada tanggal 27
Agustus 2019, yang bertemakan tentang bekal masa yang akan datang.Pembicara
pada kuliah tamu ini adalah Bapak Ahmadsyah Alghozi Nugroho biasa di panggil
Holly Ghozi di luar negeri. Beliau adalah lulusan S1 Informatika Institute
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan melanjutkan studi S2 di Universitas
Indonesia (UI). Saat ini beliau menjadi technical data consultant di sebuah
perusahaan, bernama Shell, yang mana sebagai technical data consultant beliau
dituntut untuk dapat mengerti perspektif mereke (para client) sebagai user.
Sesuai judul kuliah tamu kali ini, yaitu sharing experience atau lebih dikenal
dengan berbagi tentang pengalaman kerja Bapak Ghozi, dan bagaimana mengetahui
potensi diri dan cara memotivasi diri agar dapat bersaing ketika berada di lapangan.
Materi
dalam kuliah tamu ini disampaikan secara interaktif melalui website yang telah
disediakan. Peserta kuliag tamu akan diberikan pertanyaan yang nantinya jawaban
dari pertanyaan tersebut akan ditampilkan di proyektor. Tampilan proyektor
dapat muncul di Smartphone peserta,
sehingga peserta tidak tertinggal dengan materi yang disampaikan.
Materi
yang disampaikan oleh pembicara terbagi menjadi beberapa poin yang diikuti
dengan sharing atau berbagi cerita tentang pengalaman beliau, statistik, serta kenyataan
mengenai poin-poin tersebut.
Sebelum
masuk dalam poin poin yang akan disampaikan, di awal presentasi juga terdapat
hal yang menarik yang diperhatikan, dan disajikan dalam bentuk gambar, yaitu
perbedaan antara Businessman, Entrepreneur, dan Infopreneur. Perbedaannya
adalam cara mereka mengolah suatu barang menjadi suatu kesempatan. Contoh
ketiganya membeli buah pisang, maka seorang Businessman, Entrepreneur, dan
Infopreneur tidak sama dalam mengolah keuntungan dari buah pisang yang
diberikan. Seorang Businessman akan melakukan menjual barang kembali dengan
harga yang lebih tinggi dari harga jual pisang tersebut, sedangkan seorang
Entrepreneur akan menjual pisang tersebut setelah diolah menjadi suatu produk
yang baru, misal seperti kripik pisang, dsb., sedangkan seorang Infopreneur
tidak menjual pisang tersebut, melainkan menjual informasi perihal tata cara
pengolahan pisang tersebut hingga menjadi produk baru.
First
of all, poin pertama yang disampaikan oleh beliau, adalah Get To Know Yourself
(GTKY). GTKY atau Get To Know Yourself adalah bagaimana cara kita agar bisa
mengenal diri sendiri. Mengetahui diri sendiri melalui ketertarikan pada suatu
hal. Ketertarikan ini adalah pendorong seseorang untuk memiliki cita-cita.
Setelah itu seseorang tersebut bisa dikatakan mencapai pada cita-cita adalah
ketika proses menggapai cita-cita tersebut. Hal ini berkaitan dengan pepatah
dalam bahasa inggris, yang berbunyi “Where there’s a will, there’s a way.”,
disambung dengan “if there’s no way, look how string the will is.”.
Selanjutnya
adalah jenis-jenis ahli yang ada didunia kerja, yaitu Scientist dan Engineer.
Scientist atau dalam bahasa indonesianya Ilmuan adalah seorang ahli yang
memiliki pengetahuan banyak tentang suatu hal dan sedikit mengimplementasikan
hal tersebut. Sedangkan Engineer atau lebih dikenal dengan Insinyur adalah
seorang ahli yang memiliki kemampuan praktik tentang suatu hal dan sedikit
pengetahuan akan hal tersebut secara keseluruhan. Kasarannya perbedaan dari
keduanya adalah “sang praktek” dan “sang teori”.
Selain
yang telah dijelaskan diatas, jenis jenis ahli yang ada didunia kerja dengan
pengelompokkan yang berbeda. Pengelompokkan dibagi menjadi dua, yaitu seorang
Generalis dan Spesialis. Seorang Generalis adalah seseorang yang mampu di
banyak bidang. Sedangkan seorang Spesialis, adalah seseorang yang sangat
menekuni di suatu bidang. Sebagai contoh, seorang Generalis dan Spesialis,
Generalis adalah seseorang yang lulus dari jurusan teknik industri, sedangkan
Spesialis adalah seseorang yang lulus dari jurusan IT. Spesialis lebih dicari
oleh perusahaan, karena sudah jelas dalam keahliannya. Walaupun begitu, jika
Generalis sudah berperan dalam suatu perusahaan, mereka medapat insentif yang
lenih tinggi dari pekerjaannya. Hal ini bukan merupakan hukum yang mutlak,
melainkan hanya kebiasaan atau tren, sehingga sangat memungkinkan terjadi
sebaliknya diantara kedua ahli tersebut. Karena itu, beliau atau pembicara
menghimbau agar tidak terpaku untuk menjadi seorang generalis atau spesialis,
melainkan melihat kebutuhan pasar.
Poin
selanjutnya membahas beberapa skill atau kemampuan yang bisa dikatakan sangat
penting ketika berada di lapangan, diantaranya Communication, Leadership, dan
Networking Skill. Communication skill atau kemampuan berkomunikasi, adalah
kemampuan untuk berbicara didepan orang banyak, skill atau kemampuan ini lebih
deikenal dengan public speaking. Leadership skill atau kemampuan memimpin. Leadership
skill bukan berarti hanya sekadar memimpin atau mengatur jalannya sesuatu,
tetapi juga berperan aktif dalam jalannya sesuatu tersebut. Networking skill
adalah kemampuan komunicasi kita dengan sesama tim, berbeda dengan
Communication skill.
Poin-poin
terakhir fokus kepada tren-tren yang ada dan perkiraan di waktu dekat.
Diantaranya adalah transformasi digital di tahun 2020 dan Riding The Wave, yaitu
beberapa teknologi yang sedang dipandang baik. Beberapa transformasi digital
teratas adalah perkembangan 5G, WiFi cepat, Analitiks yang Kompetitif,
AI/Machine Learning, dan Blockchain. Untuk Riding The Wave, diantaranya adalah
teknologi Drone, Cloud, dan Digital Twins. Perkembangan Drone contohnya adalah
penggunaan drone untuk mendeteksi sumur minyak di lokasi yang sangat luas. Contoh
ini didapat dari pekerjaan Pak Ghozi sebagai data architect di Shell. Digital
Twins dapat diibaratkan dengan simulasi penuh sesuai dunia nyata. Misal
terdapat kegiatan di suatu landmark di suatu negara, maka akan terlihat
simulasi kegiatan orang-orang sekitar di landmark tersebut secara realtime.
Digital Twins ini dapat diakses melalui layanan seperti google maps.
Kuliah
tamu diakhiri seperti biasanya, yaitu dengan sesi tanya jawab, dengan interaksi
dilakukan melalui website yang telah disediakan. Peserta langsung memasukkan
pertanyaan yang nantinya langsung muncul di layar, dan pem bicara langsung
menjawabnya. Hal ini bagus untuk peserta yang lebih suka menutup diri tetapi
tetap penasaran tentang sesuatu, namun karena banyaknya pertanyaan yang muncul,
Pak Ghozi hanya memiliki sedikit waktu untuk menjawab, sehingga jawaban yang
diberikan hanya secara garis besar dan kurang mendetail. Untuk kelebihan atau
keuntungan dari cara menjawab ini tergantung peserta.
Terakhir,
melalui website juga peserta diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat
tentang presentasi berupa sepasang kata atau kalimat sangat singkat yang mendeskripsikan
perasaan peserta setelah mengikuti kuliah tamu. Interaktivitas yang ada dalam
kuliah tamu ini adalah hal yang baru untuk para peserta. Masukan-masukan
peserta yang muncul di layar proyektor secara realtime memudahkan tersampainya
pertukaran informasi, walaupun sering terlihat peserta yang malah memainkan
fitur yang ada. Dari kesuluruhan kuliah tamu, dapat diringkas dengan dua kata
yang muncul ketika peserta diminta untuk mengungkapkan perasaan yang didapat
ketika berakhir. Dua kata tersebut juga disetujui oleh Pak Ghozi sebagai
singkatan dari keseluruhan presentasi dan pesan yang ingin disampaikan oleh
beliau. Yaitu, “Know Yourself”. Ketahuilah potensi diri sendiri dengan sungguh
sungguh, lalu manfaatkan sebaik mungkin potensi tersebut
Oleh Ryan Rasyid Azizi – 05111840000079
Departemen Informatika ITS