Senin, 02 September 2019

Tugas PBO


Resume PBO
FIT FOR FUTURE: A SHARNG OF EXPERIENCE
Pembicara: Ahmadsyah Alghozi Nugroho (Holly Ghozi)
                  Pada kesempatan pertemuan pertama Mata Kuliah Pemrograman Berbasis Objek (PBO) dimulai dengan diadakannya Kuliah Tamu yang diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2019, yang bertemakan tentang bekal masa yang akan datang.Pembicara pada kuliah tamu ini adalah Bapak Ahmadsyah Alghozi Nugroho biasa di panggil Holly Ghozi di luar negeri. Beliau adalah lulusan S1 Informatika Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan melanjutkan studi S2 di Universitas Indonesia (UI). Saat ini beliau menjadi technical data consultant di sebuah perusahaan, bernama Shell, yang mana sebagai technical data consultant beliau dituntut untuk dapat mengerti perspektif mereke (para client) sebagai user. Sesuai judul kuliah tamu kali ini, yaitu sharing experience atau lebih dikenal dengan berbagi tentang pengalaman kerja Bapak Ghozi, dan bagaimana mengetahui potensi diri dan cara memotivasi diri agar dapat bersaing ketika berada di lapangan.
                  Materi dalam kuliah tamu ini disampaikan secara interaktif melalui website yang telah disediakan. Peserta kuliag tamu akan diberikan pertanyaan yang nantinya jawaban dari pertanyaan tersebut akan ditampilkan di proyektor. Tampilan proyektor dapat muncul di Smartphone peserta, sehingga peserta tidak tertinggal dengan materi yang disampaikan.
                  Materi yang disampaikan oleh pembicara terbagi menjadi beberapa poin yang diikuti dengan sharing atau berbagi cerita tentang pengalaman beliau, statistik, serta kenyataan mengenai poin-poin tersebut.
                  Sebelum masuk dalam poin poin yang akan disampaikan, di awal presentasi juga terdapat hal yang menarik yang diperhatikan, dan disajikan dalam bentuk gambar, yaitu perbedaan antara Businessman, Entrepreneur, dan Infopreneur. Perbedaannya adalam cara mereka mengolah suatu barang menjadi suatu kesempatan. Contoh ketiganya membeli buah pisang, maka seorang Businessman, Entrepreneur, dan Infopreneur tidak sama dalam mengolah keuntungan dari buah pisang yang diberikan. Seorang Businessman akan melakukan menjual barang kembali dengan harga yang lebih tinggi dari harga jual pisang tersebut, sedangkan seorang Entrepreneur akan menjual pisang tersebut setelah diolah menjadi suatu produk yang baru, misal seperti kripik pisang, dsb., sedangkan seorang Infopreneur tidak menjual pisang tersebut, melainkan menjual informasi perihal tata cara pengolahan pisang tersebut hingga menjadi produk baru.
                  First of all, poin pertama yang disampaikan oleh beliau, adalah Get To Know Yourself (GTKY). GTKY atau Get To Know Yourself adalah bagaimana cara kita agar bisa mengenal diri sendiri. Mengetahui diri sendiri melalui ketertarikan pada suatu hal. Ketertarikan ini adalah pendorong seseorang untuk memiliki cita-cita. Setelah itu seseorang tersebut bisa dikatakan mencapai pada cita-cita adalah ketika proses menggapai cita-cita tersebut. Hal ini berkaitan dengan pepatah dalam bahasa inggris, yang berbunyi “Where there’s a will, there’s a way.”, disambung dengan “if there’s no way, look how string the will is.”.
                  Selanjutnya adalah jenis-jenis ahli yang ada didunia kerja, yaitu Scientist dan Engineer. Scientist atau dalam bahasa indonesianya Ilmuan adalah seorang ahli yang memiliki pengetahuan banyak tentang suatu hal dan sedikit mengimplementasikan hal tersebut. Sedangkan Engineer atau lebih dikenal dengan Insinyur adalah seorang ahli yang memiliki kemampuan praktik tentang suatu hal dan sedikit pengetahuan akan hal tersebut secara keseluruhan. Kasarannya perbedaan dari keduanya adalah “sang praktek” dan “sang teori”.
                  Selain yang telah dijelaskan diatas, jenis jenis ahli yang ada didunia kerja dengan pengelompokkan yang berbeda. Pengelompokkan dibagi menjadi dua, yaitu seorang Generalis dan Spesialis. Seorang Generalis adalah seseorang yang mampu di banyak bidang. Sedangkan seorang Spesialis, adalah seseorang yang sangat menekuni di suatu bidang. Sebagai contoh, seorang Generalis dan Spesialis, Generalis adalah seseorang yang lulus dari jurusan teknik industri, sedangkan Spesialis adalah seseorang yang lulus dari jurusan IT. Spesialis lebih dicari oleh perusahaan, karena sudah jelas dalam keahliannya. Walaupun begitu, jika Generalis sudah berperan dalam suatu perusahaan, mereka medapat insentif yang lenih tinggi dari pekerjaannya. Hal ini bukan merupakan hukum yang mutlak, melainkan hanya kebiasaan atau tren, sehingga sangat memungkinkan terjadi sebaliknya diantara kedua ahli tersebut. Karena itu, beliau atau pembicara menghimbau agar tidak terpaku untuk menjadi seorang generalis atau spesialis, melainkan melihat kebutuhan pasar.
                  Poin selanjutnya membahas beberapa skill atau kemampuan yang bisa dikatakan sangat penting ketika berada di lapangan, diantaranya Communication, Leadership, dan Networking Skill. Communication skill atau kemampuan berkomunikasi, adalah kemampuan untuk berbicara didepan orang banyak, skill atau kemampuan ini lebih deikenal dengan public speaking. Leadership skill atau kemampuan memimpin. Leadership skill bukan berarti hanya sekadar memimpin atau mengatur jalannya sesuatu, tetapi juga berperan aktif dalam jalannya sesuatu tersebut. Networking skill adalah kemampuan komunicasi kita dengan sesama tim, berbeda dengan Communication skill.
Poin-poin terakhir fokus kepada tren-tren yang ada dan perkiraan di waktu dekat. Diantaranya adalah transformasi digital di tahun 2020 dan Riding The Wave, yaitu beberapa teknologi yang sedang dipandang baik. Beberapa transformasi digital teratas adalah perkembangan 5G, WiFi cepat, Analitiks yang Kompetitif, AI/Machine Learning, dan Blockchain. Untuk Riding The Wave, diantaranya adalah teknologi Drone, Cloud, dan Digital Twins. Perkembangan Drone contohnya adalah penggunaan drone untuk mendeteksi sumur minyak di lokasi yang sangat luas. Contoh ini didapat dari pekerjaan Pak Ghozi sebagai data architect di Shell. Digital Twins dapat diibaratkan dengan simulasi penuh sesuai dunia nyata. Misal terdapat kegiatan di suatu landmark di suatu negara, maka akan terlihat simulasi kegiatan orang-orang sekitar di landmark tersebut secara realtime. Digital Twins ini dapat diakses melalui layanan seperti google maps.
Kuliah tamu diakhiri seperti biasanya, yaitu dengan sesi tanya jawab, dengan interaksi dilakukan melalui website yang telah disediakan. Peserta langsung memasukkan pertanyaan yang nantinya langsung muncul di layar, dan pem bicara langsung menjawabnya. Hal ini bagus untuk peserta yang lebih suka menutup diri tetapi tetap penasaran tentang sesuatu, namun karena banyaknya pertanyaan yang muncul, Pak Ghozi hanya memiliki sedikit waktu untuk menjawab, sehingga jawaban yang diberikan hanya secara garis besar dan kurang mendetail. Untuk kelebihan atau keuntungan dari cara menjawab ini tergantung peserta.
            Terakhir, melalui website juga peserta diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat tentang presentasi berupa sepasang kata atau kalimat sangat singkat yang mendeskripsikan perasaan peserta setelah mengikuti kuliah tamu. Interaktivitas yang ada dalam kuliah tamu ini adalah hal yang baru untuk para peserta. Masukan-masukan peserta yang muncul di layar proyektor secara realtime memudahkan tersampainya pertukaran informasi, walaupun sering terlihat peserta yang malah memainkan fitur yang ada. Dari kesuluruhan kuliah tamu, dapat diringkas dengan dua kata yang muncul ketika peserta diminta untuk mengungkapkan perasaan yang didapat ketika berakhir. Dua kata tersebut juga disetujui oleh Pak Ghozi sebagai singkatan dari keseluruhan presentasi dan pesan yang ingin disampaikan oleh beliau. Yaitu, “Know Yourself”. Ketahuilah potensi diri sendiri dengan sungguh sungguh, lalu manfaatkan sebaik mungkin potensi tersebut






Oleh Ryan Rasyid Azizi – 05111840000079    
Departemen Informatika ITS